U have one unread message
Sudah dua hari ini aku tidak mengecek email atau FB ku karena sibuknya packing utk balik ke Indo.
“Mar, pa kabar mu?ud 1 bulan ini kita gak saling kasih kabar ya?”
——————–(freeze)———————-
Hah…si marmut betina, sahabatku sewaktu dia msh di US. Dia mengirimkan pesan yang lama tak pernah kulihat lg di inbox ku. Dia mengingatkanku tentang hidupku selama 3,5 tahun disini. di Seattle.
Saat itu aku lagi bener2 BT dengan suasanaku disini, mungkin namanya homesick kali’ ya. Sdh 3 tahun aku tinggal di Seattle, WA, kota yang sangat kucinta tapi tidak kutemukan keceriaanku disini. Rasanya benar-benar hampa. Indahnya kota Seattle, tak seindah hari-hari yang kulalui, teman2 slalu ke Bar,Club. Archhh, itu bukan style ku sama sekali. Kalaupun aku jalan dengan teman, itu juga karena dia teman main, bukan teman yang membuatku benar2 hidup di Seattle.
===================================================
Hari ini aku hanya berada di kamar, tdk kmana2 spt biasa. Tiba2 ada mail dan langsung kubaca. Oh, temanku di Indo yang sudah lulus mengambil Masternya.
“Bro, gue lgsg aja ya men, gw sibuk nih, gk mau banyak cincong. Lu add temen gw nama FB nya Mumut. Dia ambil program Intensive English selama se quarter doank di WA. Gw kasih tau kalo gw punya temen jg di WA namanya Udin. Add dia ya Din, anak orang tuh. sesama org indo harus saling bantu. Ok!”
Sialan pikirku, asal nyuruh aja ni anak. Hmm, apa salahnya sih ku add, dia mungkin bakalan jadi temen baruku disini. Kucari nama Mumut di friend si Adit, hah?kok foto cewek lagi bergaya geje gitu. Wah cewek….bikin susah pikirku. Belum ku add, tiba2 ada konfirmasi friend request. Setelah ku cek, si Mumut itulah yang add aku duluan. Tanpa pikir panjang aku approve saja friend request itu. Kita pun bicara basa basi sampai akhirnya dia bilang kalau 4 hari lagi dia bakalan terbang ke Washington.
Akupun menjalani hari2ku seprti biasa, bahkan selama 2 minggu aku tidak mndapat kabar dr si cewek bernama aneh Mumut itu.hingga suatu hari kita mulai chating dan dia mengajak web cam. Uiiiih, ni anak belum ketemu lagaknya udah kayak ketemu temen lama. SKSD banget pikirku. Kita tidak lama bicara, kita hanya membicarakan keadaan dan situasi kotanya dan Seattle ini.
Hingga suatu haripun kita akhirnya bertemu di suatu acara festival di Seattle. Disana kita mulai berkenalan. Ternyata si Mumut orang yang menyenangkan, dia suka banget culinare, jalan2. Seharian itu aku menghabiskan waktuku dari pagi sampai sore dengan si Mumut, yang nyata2 adalah cewek si Adit sobat gue.
“Din, km kalo disini jalan kemana aja?”
“Jalan?aku cuma jalan kalo ada temen, kalo ndak paling2 juga ke Starbuck ngopy, pulang”
“Hah!! 3 tahun men, cm ngopy doank?mana hidup lu Din?Seattle men, Seattle…lu cuma mampir ngopy doank di Seattle ndak banget deh. Gw udah 3 minggu disini, gw udah jelajah2 Din. km kok malah cm ngopy sama ja kayak nelur. hahahha”
Ihh suka banget nih anak ngetawain aku….gaya anak mapala nya pun keluar dr ubun2 nya tuh.
“Din, kayaknya kita kudu sering jalan deh, next time kalo ada waktu kita jalan lagi ok!jgn ngopy muluk”
Akupun mengiyakan saja ajakannya. Si Adit selalu saja pesen untuk mnjaga and gak boleh macam2 sama si Mumut nya itu. Sapa juga mau makan pacar temen, pikirku. Kalo si Adit panggil dia Mumut, sejak itu aku panggil dia Marmut! tapi sampai hari ini aku gak tahu deh siapa nama aslinya. Suatu hari aku bakal tanya langsung sama si Mumut.
Sejak itu, setiap break time week end, Marmut slalu mengajak hang out ke Seattle, kota dimana aku habiskan waktuku slama ini tanpa makna. Dan sejak si Marmut dtg, dia benar2 membuatku terpaku bahwa Seattle memang kota yang indah. Yang kukira kecil ternyata luas, yang kukira membosankan ternyata menyenangkan…mungkin bukan kotanya yang indah, tapi memiliki teman yang bersemangat sperti Marmut yang membuatku merasa kota ini menjadi hidup. Sejak aku memanggilnya Marmut, dia memanggilku Marmut jantan. Haha, si Marmut betina memang cewek usil yang menyenangkan. Dia selalu membuatku tertawa dengan joke2 nya yang basi.
Gak heran si Adit sukak ma dia. Dia memang gadis yang menyenangkan. Tapi juga menyebalkan, karena dia selalu membuatku menunggu di Space Needle tempat kita slalu janjian bertemu.Menunggu sampai uban dikepalaku sudah memutih dan terbakar!
“Dee lu udah punya cewek?” Dee adalah nama gaul Udin gw di US. Si marmut betina itu menayakan pertanyaan klise dengan gaya nya mengunyah rumput seperti marmut kelaparan.
“Lum minat,napa sih. Gw percaya ama ALLOH bakal kasih gw jalan kalo emang waktunya”
“Hahaha,makan tuh percaya, HEH Mar Tuhan cuma kasih km sign, keputusan ada di diri manusia. Hidup lo kalo cm percaya tanpa usaha n keputusan sama aja kayak marmut mau dipanggang, pasraaah trus masuk keperut manusia”
Sialan ni cewek, kadang kata2 sindirannya masuk dan bikin aku mau ketawa ngakak jg.
“Kurang ajar lu ya Mut, lu manggil gw Mar, emang gw semar”
“Elu kan MAR mut jantan,hahahaha. btw, nih diem2 si temenku dr negri sebrang sukak lo ma lu, lu mau kagak?”
“ihhhh!!! si ratu minyaaak?ogaaah….gw c temnan aja ama dia dah cukup”
“Jahat lu Mar, dia dah demen ma lu, lu malah gantungin sobat gw”
“Hati jgn dipaksa Mut, hidup gw slama ini udah hambar2 aja soal cinta”
Hari-hari hampir 4 bulan ini kulalui dengan si Marmut. Si Adit pun slalu mewanti wantiku untuk tidak macam2 dengan dia. Huh, protective sekali si Adit, untuk gadis seceria, semenyenangkan, seusil Marmut rasanya kurang cocok dengan si Adit yang sgt over protective. Aku bisa melihat keceriaan Marmut ketika dia lepas bermain n bercanda denganku, tapi aku tidak menemukan hal itu ketika dia mulai berbicara dengan Adit. Yah namanya cinta, tidak perlu sifat yang sama untuk menjadi suatu hubungan berjalan juga kan?walau mereka sering bertengkar tapi kalau sudah cinta, dunia kan tetep milik berdua.
Si Marmut pun slalu menjodohkanku dengan Alisya si gadis timur tengah itu, gadis yang cantik tapi tak bisa membuatku jatuh hati. Entah kenapa, ak hanya merasa kita tak mungkin bersatu.Walau sempat aku merasakan jatuh hati padanya, tapi aku tangguhkan lagi rasa itu. Bagaimanapun Alisya benar-benar gadis muslimah yang baik yang menjadi hariku juga jadi berwarna selama di Seattle. Kitapun terkadang hang out bersama. Melihat keceriaan Alisya dan si Marmut membuatku merasa hidup di kota yang sejatinya tak kutemukan hidup sebelumnya. Alisya dan si Marmut menjadi cahaya senyumku di negri ini.
Hingga suatu hari Alisya memberitahuku bahwa dia akan balik ke negri nya Juni ini sejalan dengan si Marmut. Entah kenapa, hatiku jadi tak karuan. Aku baru mengenal mereka sangat dekat hampir 4 bulan ini, dan sekarang mereka akan meninggalkanku dr kota Seattle yang baru kutemukan indahnya selama 4 bulan ini. Hatiku sedih, hampa, musim summer kali ini benar2 kering bagiku. Hingga saat itu datang, seperti biasa aku menunggu si Marmut di sekitar Space Needle. Tak kulihat ada batang hidung nya sampai 3 jam, sebal sekali aku dibuatnya!!. Lalu tiba2 kulihat Alisya datang.
“Hi Assalamualaikum Dee, r u waiting for Mumut?”
“Hi Alisya waalaikumsalaam, why are U here?”
“Well, I wanna say something to you. Mumut will not gonna meet you.”
Akupun terheran heran, mataku dan dahiku pun berkerut bertanya-tanya
“Dee, My flight is gonna be in 2 hours again. I dont have a time. My house Mom is waiting for me in her car now. Dee, I just wanna say that you are one in a million of friends that very special for me. I’m happy to be your friend here. I am gonna start my life in my country again, and marry with my parents’ choice. But one thing that you should know that I like you more than a friend”
Aku sudah merasakan bahwa Alisya akan mengatakan itu. Tanpa banyak kata yang terugkap, aku hanya memeluknya dengan erat. Memeluknya dengan kasih sayang seorang kakak terhadap adiknya sehingga menetes air mata ini.
“Alisya, you are my sister and always be a sister for me. Thank you for everything. I don’t know about the future, but you’ll always be in my heart”
Akupun menghapus air mataku dan air mata Alisya, dan sebelum dia pergi, satu surat dari Marmut diberikan padaku.
“This letter is from Mumut, I didn’t open it. Don’t worry, and she also gave me this bunny for you….Dee, I wish one day God gimme a time to be with you.”
Aku hanya tersenyum dan menguatkan hatinya,
“Life is a choice sister, choose what U wanna choose. I am so glad to be a part of your days here”
Dia pun tersenyum sambil mencubit pipiku.
“I love you Dee….”
Aku berlagak bego sambil garuk-garuk kepalaku dan tersenyum lucu menggodanya
“I love you too my sister…hehehe”
“By the way Dee, actually Mumut already left 4 hours before my flight. I am sorry, maybe in this letter you will know her reason.”
Akupun kaget, benar2 kaget. Marmut meninggalkanku dan kota Seattle ini hanya melalui selembar kertas!
Setelah melepas kepergian si cantik Alisya dengan sangat berat dan ungkapan kasih sayang berbentuk cintanya padaku, akupun duduk di dekat air mancur didepan Space Needle itu. Kudengar jeritan anak2 kecil bersama keluarganya bermain air didekat tempat dudukku, kurasakan hangatnya matahari summer membasuh wajahku, kubuka pelan-pelan surat dari Marmut. Dan memang, keceriaanku di Seattle terbawa kepergiannya ke Indonesia. Kubaca dengan hati-hati, dan aku mengerti tentang isi hatinya, tentang keadaannya, tentang perasaannya. Bahwa sebenarnya, dia menyayangiku melebihi seorang sahabat!
==================================================
*Tit…tit….
Suara SMS masuk ke HP ku pun membangunkan lamunanku di masa lalu itu. Enam hari lagi aku bakal balik Indonesia. Akupun melanjutkan membaca pesan Marmut ku di message FB ku itu.
“Marmut jantan….aku dengar kamu bakalan balik ke Indonesia. Kita ketemuan yuk, kita hang out lagi kali ini ke Dufan deh. hehe. Btw, Alisya mau ke Indonesia loh….ayo kita jalan seperti dulu lagi…..
Belum selesai kubaca semua isi pesan itu, aku sudah excited sekali karena aku akan bertemu dgn Marmut betinaku….tapi saat itu juga aku bertanya-tanya, mengapa Alisya datang ke Indonesia yah, akupun melanjutkan isi pesannya.
“Apa kamu ndak kangen Mar ama kita-kita?btw, Alisya bela belain ke Indonesia tuh, soalnya dua minggu lagi aku bakal merit ama Adit”
Kagetlah hati ini setelah membaca isi pesan itu, Marmut betinaku yang imut akhirnya memutuskan akan menikahi temanku Adit. Arch!! kenapa aku resah, bukankah wajar kalau mereka seharusnya jg harus menikah. Aku tak berhak marah, nggak berhak!aku harus ikut bahagia untuk masa depan mereka. Bukan sekali hatiku selalu kecewa dengan namanya masalah hati. Terlebih Marmut adalah sahabatku sendiri.
“Mar, maaf kalau aku dulu sempat jujur ke kamu tentang isi hatiku, aku tahu aku salah karena sahabat akan selalu menjadi seorang sahabat. Aku tahu kamu gak akan menganggapku melebihi sahabat because we are Best Friend Forever :). Btw, Mar….namaku sebenarnya adalah Putri. Tapi sampai sekarang aku suka kamu panggil Marmut, itu adalah panggilan sayang kita selamanya. Jaga Bunny yang kuberikan padamu waktu itu ya…”
Akupun tersenyum ikhlas kali ini, senyum yang lepas sambil membayangkan keceriaan dan senyum Marmutku. Aku peluk boneka Bunny yang dia berikan lewat Alisya waktu itu. Baru hari ini aku tahu nama aslinya adalah Putri, tapi aku suka memanggilnya Marmut, karena dia memang seimut marmut. Dia memang Putri, Putri yang datang dalam hari hampaku di kota Seattle ini. Well, I found and lose my princess in this beautiful city of Seattle, when it was summer on June…:)
Kubalas message Putri, kujawab bahwa kita pasti akan bertemu kembali, dengan format baru tapi hati dan keceriaan yang sama. Hehehehe. Dan sampai saat inipun aku tidak akan mengatakan apapun tentang perasaanku padanya, bahwa aku sebenarnya juga menyayanginya melebihi teman. Mungkin lebih tepatnya “sempat” memiliki rasa itu, karena aku tidak mungkin membawa perasaan itu selamanya. Coz you know why?we are Best Friend Forever. Kutersenyum manis memutar lagu milik Tyler Ward di youtube dan mendendangkan lagunya yang selalu kuingat ketika aku selalu bersamanya mengarungi jalannya Seattle didalam bus……
Just before the strike of midnight
you said this could be the good life, then you said goodbye
hope that I get to see you soon, then I walked for several miles couldn’t rid me of my smile
Cause you found me and I found you in this lovely month of June
Setelah kubalas message itu, akupun menulis blog buku harianku, tentang semua hikmah yang kurasa dan kualami disini, di kota cantik Seattle, Washington, USA. Akupun tersenyum geli, jauh-jauh ke US jatuhnya kok juga dengan orang Indo.Andai saja ada cewek bule yang mau denganku. hehehe. Kuketik hikmah ini dengan hati tersenyum di blog ku:
Aku masih ingat bahwa ketika kita berada dalam rahim ibu kita berusia 40 hari, Malaikat telah menhembuskan perkara dalam diri manusia, yaitu rejeki, jodoh, ajal , amal sengsara dan bahagianya.
Rasulullah bersabda : “Tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali doa”. Bertemu dengan mereka dengan saat-saat tak terduga adalah termasuk jodoh bagiku. ALLAH mempertemukanku dengan mereka, membuatku untuk lebih membaca lagi makna atau pesan ALLAH melalui pertemuan yang kita lalui. Kadang yang kita harapkan tidak bisa menjadi kenyataan, tp Allah mengetahui yang terbaik bwt kita. Aku bersyukur ALLAH mempertemukanku dengan mereka. Cahaya dalam hari2ku disini. Kita adalah makhluknya yang bodoh untuk mengambil hikmah dari sebuah peristiwa. “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2 : 216).
(Cerita Cinta IslamiQ)
Feb 07, 2012 @ 17:36:51
duh..bisa2nya link lovestory gini nyasar ke indomotoblog…
panjang pula postnya (tapi tak baca juga karena penasaran)
cukup bisa menghipnotis sementara, hanya saja dari tulisannya kok seperti fiksi ya?
Feb 07, 2012 @ 22:33:03
haha…that’s my thought too…tp temen sy yg masuk kan link nya…and he’s one of ur friend I guess. Fiksi?bukan mas… 50% real 50 % fiksi. Terinspirasi waktu sy belajar di US kmrn. jd kalo mas baca, semua plot dan spot nya sy hafal kr memang itu nyata dikawasan Seattle US. mksh
Feb 07, 2012 @ 21:04:43
nice story bos 🙂