“Hah?nama aslimu?”
“Boy!”
“Ok, kalau km mau dipanggil spt itu, aku Ami”
“Namaku serius Boy!” Ni cewek gk percaya banget sih kalau namaku Boy,pikirnya itu nama gaul2 an apa….
“Owh maaf bro, ak gk sangka ad org indo dgn nama asli Boy.km turunan warga mana?”
Aku asli Indonesia mbak yu….diapun terbahak2 mendengar logat jawaku yang kental. Kita bertemu di job fair Bandung ITB, saat itu kulihat dy seperti kesulitan mengisi formulir dengan bolpennya yang lagi macet.Dan aku membantunya, kulihat2 dy manis juga, terutama dy manis ketika tersenyum. Apalagi Ami dibanding cewek-cewekyang kulihat disana., dy org yang sangat ramah walau terlihat tomboy.
Sejak pertemuan itu, aku meminta no HP nya dan mulai BBM an dengan nya. Kita pun ngobrol lwt BB dan OMG, aku benar2 dibuat nyaman dan tertwa oleh percakapan dan selera humornya. Aku blm merasakan perasaan apa2, tapi dialah teman pertamaku di Bandung. Ami asli dr Aceh, sedang aku dari Surabaya. Kita bukan warga Bandung dan kita bermain ke Bandung sama2 mengadu nasib mencari kerja. Aku tinggal di kos sahabat ku dan dia di kos kakaknya. Pertemuan selama seminggu inilah yang memulai ceritaku disini, di Bandung…..
“Mi, bsk kita main yuk, bosen juga nih di sini gk ada teman main.”
APA?MAIN?males ah…aku gak tahu Bandung,lagian bsk aku harus ke ITB. Ada test kerja, hbs itu ya pulang Boy.”
Ami orang yang sangat cuek sekali,dan ak berusaha meyakinkan dy untuk menikmati hari2 nya di Bandung. Aku cari tau dimana dy test, dan tanpa sepengetahuannya bsk aku mendatangi nya.
“BOY!ini km?ngapain km disini?km…km tau drmn ak tes disini?hey, km gila y?”
Aku hanya tersenyum saja dan memberinya semangat untuk test berikutnya, lalu dia buru2 pamit kembali ke ruangann nya untuk melakukan tes berikutnya.
Aku menunggunya sekitar satu jam dan dia keluar dengan muka masam.
“Boy, aku gagal”
Owh, aku melihat wajah manyun nya tetapi masih terlihat imut dimataku. Lalu dengan semangat akupun berusaha menghiburnya. Aku mengajak nya jalan2, dan berusaha selalu membuat joke-joke yang membuatnya tertawa. Dan yes!! Ami tertawa seharian denganku. Kuantar dia pulang sampai rumah dan ketika kita sudah berpisah, dy mengirimkan pesan BB berterima kasih karena hari ini adalah hari pertamanya bermain di Bandung dengan teman baru seperti aku. Hatiku sangat bahagia, entah kenapa. Aku hanya senang membuatnya bahagia, entah karena aku menemukan teman baru yang menyenangkan atau aku mulai menyukainya. Entahlah, yang jelas aku merasa hari ini aku bahagia di kota Bandung ini.
Keesok an harinya aku mengajak nya keluar lagi menikmati kota Bandung di pagi hari, tapi dasar dia pemalas. Dia hanya mengatakan mengantuk dan malas pergi di suasana mendung. Dasar pemalas!tapi lama kelamaan rasanya dia memiliki masalah, kucoba tanyakan tak sepatah katapun cerita yang dia bagi. Aku tanpa mau mengurusi masalahnya, tetap berusaha menyemangatinya. Ami pun selalu marah-marah padaku. Akupun berusaha sabar dan menggoda nya walau dia makin marah dengan gurau anku.Tetapi lama2 dia pun meminta maaf karena berkata kasar. Tp serius, tak ada kata-katanya yang membuat aku merasa tersinggung walau dia marah2. Rasa manyun nya membuatku ingin berbuat sesuatu untuknya. Aku setiap hari memberikan kejutan-kejutan kecil untuknya. Pagi itu aku belikan dia dua tangkai mawar, putih dan merah serta casing BB warna ungu yang sempat aku tahu kalau dy suka warna ungu. Aku mendatangi rumah kosS kakak nya, dan memberikan kejutan itu, satu lagi aku juga membelikan dy novel yang dia sempat cerita ingin dia beli. Wajah manyunnya lama kelamaan menghilang dan timbul senyum di gurat mukanya. Akupun beraksi mengajaknya bercanda sehingga dia tertawa terbahak2. Yes!!aku berhasil. Akupun mencoba menghilangkan penatnya dengan mengajaknya jalan2 lagi ke Bandung. Dan akhirnya, dia mau kuajak keluar. Hufh! Susah payah usahaku ternyata berhasil.
Aku mengajaknya keliling Bandung, Paris Van Java, Ciwalk, menonton biskop, dan keliling dari satu outlet ke outlet. Wisata kuliner dari tempat ke tempat pun kulalui. Hari-hari itupun berjalan makin seru karena kemana2 kita slalu menaiki angkot. Kata Ami suasana spt itu benar-benanr mengesankan ,karena dia tak pernah menaiki angkot. Aku heran dengan Ami, terkadang dia tertawa terbahak-bahak, bergurau, menggodaku, terkadang dia terlihat manyun kembali. Ada apa dengannya?
Satu mingguan aku lalui hari2ku di Bandung dengan Ami; hanya 13 hari. Sebelum hari Minggu nya dia harus balik ke Aceh. Akupun merasakan kebahagiaannya; tersenyum dan bahagia adalah kebahagiaanku, dan aku rasa aku memang menyukainya melebihi sahabat. Ami sering memancingku untuk berkata jujur atas semua perhatianku, tapi aku tak pernah mau ungkapkan. Karena pantang bagiku mengatakan suka pada wanita jika aku belum memiliki modal untuk kedepan. Karena aku ingin seseorang yang kusukai adalah orang yang kuajak serius kedepannya.
Besok Ami harus balik ke Aceh, dan akupun harus balik ke Surabaya. Satu hari sebelumnya, aku dan Ami makan malam bersama di warung Pasta. Entahlah, aku merasa akan sangat kehilangannya.Sangat!sehingga keinginanku untuk mengatakan suka padanya timbul dengan tiba2 ketika dia dengan sedih bercerita tentang alasannya kenapa selama semnggu ini dia terlihat muram.
“Boy, kamu baik ya”
“Ah, kamu Mi….kamu juga baik!”
“Endak, aku jahat. Aku ingin mengatakan sesuatu, aku memiliki seseorang yang kusuka Boy”
“Hah?mksudmu ?pacar?”
“Belum, tapi akan”
Hatiku meledak!hancurrrr!…akupun hanya tertunduk
“Aku gk tahu perasaanmu padaku apa Boy, tapi aku benar2 bahagia bersamamu 13 hari ini, di kota yang pertama kali kukunjungi Bandung, dan bisa berkenalan dgn org baik sptmu”
“Ami…..aku suka mi sama kamu!aku sayang ma kamu!melebihi sahabat…”
“Boy, aku tahu…aku seminggu ini memiliki masalah dengan nya, dan hanya kamu yang bisa membuatku cerah kembali tertawa. Tapi Boy, dia datang sebelum kamu, dan aku sudah memberinya hati sebelum kamu datang dalam hidupku. Aku tak mau mengecewakannya, walau dy dan aku sering bertengkar, walau banyak sisi yang kuharap dr seorang pria kutemukan padamu. Tapi…aku sudah memutuskan untuk mencoba membuka hatiku padanya. Aku masih bertengkar dengannya, tapi aku yakin kita bisa melalui nya. Maafkan aku Boy…aku jahat karena memasuk kanmu dalam hidupku, lalu aku harus berkata seperti ini padamu. Tapi aku sudah memilihnya”
“Aku yang salah Mi…..,kamu baik kamu tak bersalah…keadaannya memang tak memungkinkan saja… Namaku Boy, sperti namaku, aku akan bersikap seperti seorang lelaki!”
*
Bandung 13 hari dengannya, membuatku merasa bahagia. Dia yang tomboy, manis, senang bercanda dan baik membuat 13 hariku di Bandung penuh kenangan. Setiap tempat yang kulalui, mengingatkanku padanya, walau sudah 4 bulan lalu aku sudah tidak kembali kesini. Terakhir dia mendeletku dari BB nya, karena dia mengatakan tak mau terlalu dekat dan menimbulkan masalah. Aku harus hargai keputusannya, karena dia lebih memilih pria beruntung itu. Tapi apapun yang kuberikan padanya, adalah TULUS dari hati…bahkan aku masih menyimpan uang Rp 50.000 nya yang dia bilang untuk membayar makan malam terakhirku dengannya. Aku sebenarnya segan dibayari wanita, pada saat itupun aku berjanji akn selalu menyimpan uang itu, sampai aku bertemu dengannya lagi, entah kapan. Gantungan kunci bekas bentuk smile yang kuminta paksa dari nya pun masih kusimpan. Aku harap dia juga masih menyimpan apa yang kuberikan padanya. Termasuk kenangan di Bandung selama 13 hari ini.
Setelah kejadian itu, aku sudah bekerja dan membuka hatiku pada orang lain, dan dia temanku kerja. Sudah sebulan ini aku dan dia berjalan. Tapi beberapa minggu ini, aku sms an lagi dengan Ami, dia hanya mengatakan akan pergi ke Surabaya. Aku juga mendengar kekasih nya yang dia pilih meninggalkannya. Ingin rasanya aku menguatkan dan membuatnya tertawa lagi, kasihan Ami tak selayaknya dia bersedih terus. Aku harap, aku bisa bertemu dengannya, walau kita hanyalah sekedar bersahabat, tapi rasa sayangku untuk selalu membuatnya bahagia tak pernah hilang dari ku. Karena aku lbh suka memberikan kebahagiaan kepada org yang kusayang….termasuk sahabatku…
Ami….siapapun aku bagimu, engkau tetap special bagiku karena persahabatan dan persaudaraan kita jauh lebih indah ….Dan Bandung menjadi saksi senyum kita berdua….
*Cerita kisahku dengan seseorang yang sangat baik kukenal…..disini, di Bandung
Mar 07, 2012 @ 00:16:57
k bandung klo belum ke saritem, belum afdol hahaha….
piss..
anyway,…jd kangen bandung